Wednesday 3 July 2013

STASIUN RADIO DAN EKSISTENSI

Radio merupakan teknologi ciptaan manusia yang tergolong canggih. Teknologi radio ini secara teknis adalah gelombang yang merambat di udara. Tentunya diperlukan pemancar radio dan penerima radio karena tidak memerlukan perangkat keras untuk menyalurkan gelombang radio.

Gelombang radio merupakan bagian dari radiasi elektromagnetik. Gelombang ini terbentuk saat objek bermuatan listrik dari gelombang osilator dimodulasi dengan gelombang audio yang ditumpangkan pada frekuensi gelombang radio, yang dalam bahasa teknis biasa disebut RF (Radio Frequency) pada suatu spektrum elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik tersebut bergerak secara osilasi elektrik maupun magnetik. Maka dibutuhkan alat pemancar dan penerima sistem gelombang radio tersebut. Adalah Heinrich Rudolf Hertz antara 1886 dan 1888, yang pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang.

Mekanisme alat pemancar dan penerima gelombang radio adalah sebagai berikut: 
Ketika gelombang radio dikirim melalui kabel kemudian dipancarkan oleh antena, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Dari pancaran gelombang radio ini kemudian dapat diubah oleh radio penerima (pesawat radio) menjadi signal audio atau lainnya yang membawa siaran dan informasi.

Inilah penemuan teknologi canggih pada akhir era abad 18, dan penyempurnaan pada abad 19. David E Hudges lah orang pertama yang berjasa mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika ia menemukan keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.

Pada jaman dulu, radio digunakan untuk kegiatan maritim. Kapal-kapal menggunakan radio untuk mendeteksi dan berkontak antar kapal/pelabuhan. Gelombang radio ini digunakan dalam bentuk peralatan morse. Yang paling terkenal adalah kejadian RMS Titanic pada awal tahun 1900an dan alat komunikasi morse sangat identik dengan kapal mewah tersebut. Selain untuk kegiatan maritim, gelombang radio pada era perang dunia II juga berperan sangat penting. Awalnya gelombang radio digunakan untuk mendeteksi pesawat dan pangkalan udara saja. namun berkembang pesat untuk penggunaan gelombang radio tersebut.

RADIO dan HIBURAN

Kita tidak boleh meninggalkan sejarah begitu saja. Setelah mengetahui sedikit sejarah dari radio, jadi kita tahu pentingnya penemuan gelombang radio. Kita tidak perlu bersusah payah membuat penemuan tersebut, namun hanya menikmatinya saja. Kita perlu berterimakasih kepada penemu dengan cara mengingat kembali jasanya. Contohnya saja sekarang ini, tanpa ada penemuan gelombang radio tersebut kita tidak bisa menikmati Telepon, Internet, Handphone (HP), Televisi dan juga hiburan radio.

Bermacam contoh radio:
  • Radio Komunitas
  • Radio Amatir
  • Radio Antar Penduduk / Citizen Band (RAPI)

Kali ini saya mau berfokus pada hardware Radio dan Stasiun Radio saja deh. Radio yang biasa kita kenal sering kali menyuguhkan banyak informasi. Dari informasi jual/beli, berita duka, iklan, hiburan lagu dan lain-lain. 

SABA Radio

Sedikit flashback aja nih ya, pada era tahun 1980an ahir era 1990an radio ini berjasa banget menghibur miliaran pendengar di muka bumi. Peran Radio dan Stasiun Radio sangat vital untuk pengembangan hiburan terkhusus di Indonesia. Sorotan utama tulisan ini mungkin ke sektor anak muda saja biar punya rasa rindu hiburan populer di masa itu. 

1. Era 1980'an:

Dimana era ini masih konvensional, hiburan anak muda masih didominasi oleh media TV, Media cetak dan Radio. Eeeiiitttsss kita cuman ngomongin radio aja ya... hehe... 
Radio sebagai media pembelajaran dan hiburan. Anak muda menyuguhkan berbagai acara sekolahan masing-masing dan disiarkan melaliu radio. Setiap sekolah berlomba menunjukkan kreativitas kiprah sekolahnya melalui radio. Dapat disimpulkan bahwa gengsi setiap sekolah bisa beradu kreativitasnya secara sehat melalui radio. Hey !!! kawula muda ini sangat asyik !!! Biasanya keakraban setiap siswa-siswi menjadi lebih berkesan karena ada kebanggaan tersendiri.


Contoh Kiprah Sekolah: Majalah Hai, Edisi 2, 10 - 16 Januari 1989, halaman 22

Dengan minimnya income, "dana" dan sponsor dari Stasiun Radio, timbal balik besar didapat oleh sekolahan agar lebih berinovasi dan lebih beken lagi bikin acara. Otomatis setiap Stasiun Radio juga berlomba mendapatkan "pendengar". Dari hiburan musik, mungkin yang udah terkenal aja yang masuk radio. Karena mau rekaman susahnya dan mahalnya minta ampun. Hanya Produsen besar saja yang bisa merekam artis. hehe...

Memang dari segi personal, radio pada era 80'an masih kurang. Namun sisi kebersamaan lebih tinggi, sehingga kawula muda yang pernah eksis di era 80'an punya kesan tersirat karena Kiprah Sekolah. Mulai dari kegiatan majalah dinding, pentas seni dan bahkan pentas akbar siswa-siswi se kota.

kesimpulan: 
era ini, radio bisa menjadi media menjalin persatuan dan kesatuan kawula muda... hehe... :)

2. Era 1990'an

Era ini sedikit lebih modern. Modern dari segi peralatan dan juga tingkah laku global. Kenapa saya katakan global, karena info yang diperoleh khalayak orang begitu pesat dan terbuka. Era ini saya sebut era konvensional menuju modern (keterbukaan informasi). Radio dan stasiun radio yang notabene adalah sumber informasi juga mengikuti perkembangan trend di era 90'an. 

Karena saya hidup di era ini, maka saya akan menjabarkan beberapa fenomena radio dan stasiun radio di era 90'an. Misalnya aja, sisi personal dan hiburan jauh lebih banyak, walaupun sisi seperti era 80'an yang udah dijabarkan di atas masih ada namun intensitasnya sedikit berkurang.

Saya menuliskan sisi personal era 90'an lebih tinggi daripada era 80'an ini memang benar adanya. Ini juga mempengaruhi beberapa program siaran di radio. Era "keterbukaan" ini berpengaruh atas berkembangnya hiburan dan radio. Satu kata: Salut !!!

Contohnya aja, beberapa quote yang hadir di twitter karena kangennya suasana radio di era 90'an:
Susah banget cari kartu request jaman sekarang
  • mencoba nggebet itu: naik angkot ke radio station beli kartu request lagu (Rp 500,-) dikirimin ke "someone" beraninya pakai inisial doang :D
  •  uji keberanian itu: phone live ke radio station, cuman pesen lagu kesayangan do'i dan salam sayang buat gacoan :D
  •  akrab di udara itu: ketika ada kuis asbak (asal tebak) dan yang ikut menjawab lewat telpn live itu2 melulu :D jadi hapal tiap penelpon
  •  lagu keren itu: lagu indie yang masuk radio station, karena rekaman jaman dulu analog :D
  •  salah satu pertanyaan kuis asbak (asal tebak): indah melambai <---- clue :D
  •  keren itu: kalau kenal penyiar radio :D karena bisa menebak inisial penyiar radio yg mengudara tersebut  
Ya, mungkin ini beberapa kenangan dari banyaknya kenangan tentang radio sebut saja: @RyanFrederiksen. Do'i guweh men... haha... :D
Ada yang unik dari sisi hiburan yang bergerak ke arah modern. Hiburan lagu yang bisa request, salam-salaman (walau beraninya pakai inisial doang), phone live, dan juga lagu indie. 

Era 90'an lagu indie merupakan "sesuatu" yang baru di industri radio, dan belum banyak di radio lokal. Dari inilah sisi personal lebih dekat dengan radio. Dengan berkembangnya teknologi, semakin dimudahkannya pula akses personal untuk membuat lagu sendiri dan bisa disiarkan di radio. Dengan minim budget, kita bisa rekaman lagu dan dengan persyaratan mudah disiarkan radio di program siaran tertentu. Ya, radio semakin dekat dengan anak muda gaul dan (dianggap) keren. :)

CD Demo lagu buat diputer di Radio

Namun di salah satu sisi, kreativitas kebersamaan menjadi berkurang. Mengapa ??? Anak muda dimudahkan dengan pensi "bergenre" indie. Sistem yang beken di era 80'an bertajuk Kiprah Sekolah kurang "berkibar" di era 90'an ini. Dan sisi personal lebih mendominasi.

kesimpulan:
era ini radio lebih dekat secara personal, namun mengurangi kreatifitas kebersamaan karena sikap "individual" lebih mendominasi. Namun era 90'an tetap keren kok !!! hehe... :)

ini semua cuman pandanganku pribadi soal Stasiun Radio dan Eksistensi :)
kekurangan dan kelebihan semoga bisa menerima.... 
hidup keren dan beken !!! (semboyan era 80'an dan 90'an)

refrensi: beberapa majalah lawas
pict: pribadi

No comments:

Post a Comment