Friday 2 August 2013

MESIN PEMUTAR MUSIK

Kalau beberapa pekan yang lalu saya pernah menuliskan tentang:  
Kemudian sekarang saya akan tuliskan beberapa perlengkapan yang erat kaitannya dengan tulisan sebelumnya. Singkat cerita, saya akan membubuhkan alat pendukung daripada kaset dan piringan CD tersebut. Alat tersebut sangat keren dan beken di jamannya, katakanlah: Walkman, CD player (portable) dan MP3 player. Mungkin hanya orang tertentu saja, dan mungkin hanya orang penghobi musik yang men-upgrade peralatan beserta perlengkapan beberapa teknologi mesin pemutar musik tersebut dari musim ke musim.
 
MESIN PEMUTAR MUSIK
Beragam kisah ketika kita mengingat kembali peralatan pemutar musik yang kita miliki. Biasanya nih, barang semacam Walkman ini wajib dimiliki dan dibawa ketika menjelang liburan. Karena di setiap liburan pasti ada piknik, bertamasya ataupun study tour. Apa hubungannya ??? Ada aja deh hubungannya, mulai ajang pamer tingkat kasta "beken" atau tidaknya kita, ajang pamer kaset album "asli" terbaru, dan berbagi headset dengan teman di bus. Bahkan jauh-jauh hari sudah dipersiapkan daftar kaset yang wajib dibawa dan baterai cadangan (AA 1,5V merk ABC Alkaline yang tahan lama). Dan tak lupa, bekal bawaan telur asin dan salak (entah mengapa selalu ada yang membawa telur asin dan salak saat bertamasya #90an)... haha... :D

Tingkat beken diukur bila membeli produk pemutar musik dari iklan di majalah
Source: Majalah Hai 23-29 April 2001 TH XXV No. 16
#NB: 
Oh iya, seperti biasa, dengan rasa hormat tulisan ini tidak ada maksud konspirasi dan ber-iklan. Namun ini hanya sumber refrensi dan sejarah yang kredibel karena merupakan "pemain" di bidangnya.

KISAH SANG WALKMAN
Produsen asal Jepang: Sony.co merupakan produsen yang pertama memasarkan produk mesin pemutar musik (portable) pertama dengan Trademark nama Walkman. Dengan harga murah dan mudah dibawa kemana-mana segenggaman tangan saja, maka mesin yang bernama walkman ini digandrungi banyak orang terutama anak muda yang banyak aktivitas di luar ruangan.

Pada 1 Juli 1979, Walkman ini dirilis di Jepang untuk pertama kalinya dan Walkman merupakan hasil ciptaan Nobutoshi Kihara. Walkman ini muncul setelah mendapatkan ide dari Akio Morita seorang ahli audio co-chairman Sony yang ingin mendengarkan opera saat di pesawat. Kemudian tercetuslah tipe mesin pemutar musik yang mudah dibawa kemana-mana yang bernama walkman. 

First Sony Walkman (1979)
Source: http://news.bbcimg.co.uk/media/images/49655000/jpg/_49655137_ap_firstwalkman.jpg
Di tahun 1984, ada inovasi dari walkman, yaitu dengan menambahkan fitur recording casette deck yang kualitasnya jernih dan ditambah dengan manual recording yang dilengkapi level tertentu. Pada seri walkman ini masih menggunakan 4 baterai AA. Dan era ini merupakan kejayaan para wartawan, karena dengan teknologi walkman tersebut pencatatan suara lebih akurat dibandingkan manual tulis tangan.

Jaman dan teknologi dari tahun ke tahun semakin maju. Dengan banyaknya pertimbangan yang salah satunya adalah "ketinggalan jaman", maka Sony menghentikan produksi pemutar kaset Sony Walkman. Dan walkman menyisakan sejarah manis di Jepang, sejarah manis dunia pada umumnya.Walkman memang mengubah sejarah dan kalaupun sekarang orang lebih akrab dengan iPod, itu pun karena jasa Walkman yang telah mengawalinya tiga dekade yang lalu. 

ERA PLAYER MUSIK STABIL & KAPASITAS BESAR: CD PORTABLE 
Perkembangan teknologi mesin pemutar musik terus dikembangkan. Dan pada era tahun 90'an, tepatnya di tahun 1992 tercetuslah tipe mesin baru dengan media yang baru pula. Mesin yang bernama MiniDisc atau MD Walkman ini lebih canggih daripada tipe sebelumnya yang masih menggunakan kaset pita biasa yang mudah rusak/putus. Media MiniDisc ini merupakan awal dan pelopor dari tipe pemutar musik dengan kapasitas yang besar yaitu 4 kali lebih besar dari tipe sebelumnya. Mesin ini dapat memutar musik digital CD maupun hasil recorded dari microphone yang ada pada mesin tersebut.

MiniDisc
Source: http://en.wikipedia.org/wiki/MiniDisc
Lambat laun waktu ada beberapa kelemahan pada MiniDisc ini, yaitu susah dibawa dan kurang ada fleksibilitas ketika digunakan di outdoor. Hingga pada suatu waktu dikembangkan dengan teknologi yang mampu menahan goncangan lebih tinggi, lebih stabil dan hingga mampu dimasukkan ke dalam saku. Dengan kata lain teknologi msesin pemutar musik yang diinginkan konsumen adalah semakin besar kapasitasnya, namun semakin kecil bentuknya.

MiniDisc Recorder yang lebih simpel
Source: http://en.wikipedia.org/wiki/MiniDisc

ERA MUSIK DIGITAL
Di era ini, terjadi tahap revolusi teknologi mesin pemutar musik yang sangat signifikan di dunia. Media penyimpan musik yang awalnya dengan bentuk fisik kaset dan CD, kini disuguhkan dengan media digital. Atas dasar permintaan konsumen yang menginginkan mesin pemutar musik yang besar kapasitasnya, dan menginginkan semakin kecil bentuknya.

Pada tahun 1997 diperkenalkan mesin pemutar musik digital pertama dengan format .mp3 yang diperkenalkan di pasaran. Perusahaan pertama yang memperkenalkan teknologi ini adalah Saehan. Saehan merupakan produk perusahaan Sistem Informasi Korea Selatan. Produk ini terkenal dengan nama MPMan, yang merupakan saingan di konsol yang sama Walkman. MPMan menyuguhkan teknologi memori penyimpan besar, yaitu 32MB yang bahkan 4 kali lebih besar daripada media sebelumnya CD.

Mesin Pemutar .mp3
source: http://en.wikipedia.org/wiki/MPMan
Memang secara teknologi, mesin pemutar musik dengan format .mp3 ini menjadi revolusi yang sangat fenomenal dan mengubah perjalanan pemutar musik portable di dunia. Lagu mudah didapat dan mudah pula dipindahkan dari media satu ke media yang lain. Namun di sisi lain tak bisa dipungkiri lagi ada dampak yang mengerikan dibalik majunya teknologi mesin pemutar musik, yaitu:
  • Pembajakan besar-besaran
  • Tidak adanya penghargaan karya
  • Industri musik "terjun bebas"
  • Kurangnya kreatifitas dari produsen

MESIN PEMUTAR MUSIK itu:
Adalah salah satu media hiburan yang pernah tercatat di dunia ini... ceileeeh ketinggian bahasanya :D
Ketika jaman berkembang, orang justru ingin dimudahkan dengan teknologi yang semakin simpel. Namun berbanding terbalik dengan proses yang ternyata tidak mudah.

Dan yang pasti, semakin mudah dan canggihnya teknologi ternyata tidak memiliki dan tidak bisa membeli memorial yang mengingatkan kita akan pencapaian hasil optimal dari jernih payah. Sehingga sebenarnya ini sebab mengapa tidak ada lagi penghargaan atas pencapaian. Entah itu pencapaian hasil akhir musik, pencapaian mendapatkan musik, pencapaian menciptakan musik, dan lain-lain. 

Mesin Pemutar Musik akan terus berkembang dengan ceritanya masing-masing.

refrensi sejarah:
http://www.time.com/time/nation/article/0,8599,1907884,00.html