Apa yang terbesit yang melintas di pikiranmu kalau mendengar / membaca kata: Perpustakaan ???
Satu kata yang sangat sederhana untuk mengawali pikiran. Biasanya orang berpikir, kalau yang berhubungan dengan perpustakaan adalah: buku, majalah lawas, rak buku dan suasana tenang/sunyi. Jauh dari suasana menyenangkan untuk seseorang yang mempunyai daya kinestetik dan verbal bahasa yang aktiv. Oh ya, kadang perpustakaan itu identik dengan orang "geek" yang culun dan cuma berkecipung di dalam dunia buku dan tulisan, serta minim bersosialisasi.
Fenomena seperti ini sangat unik, kemudian saya mencoba memasuki dunia perpustakaan. Walaupun hanya sekelas perpustakaan buku kisaran 10 biji saja, namun untuk memahami pentingnya perpustakaan ternyata tidak mudah lho... hehe...
Ternyata mindset tidak suka buku itu hanya malas membaca saja. Variasi yang diberikan terlalu minim, sehingga orang malas untuk membaca (temasuk saya sih :D). Ya, ini semua sebenarnya karena "pikiran" pertama tentang perpustakaan adalah seperti yang udah dipaparkan di atas.
Sebenarnya perpustakaan menjadikan sarana bagaimana pendekatan pendidikan secara umum. Kalau seseorang merasa senang dengan sebuah metode perpustakaan tertentu, maka dapat menjadi percontohan. Karena perpustakaan merupakan "laboraturium" proses belajar dan bisa diadopsi.
1. Literatur Perpustakaan
Secara literatur, yang dimaksud perpustakaanmerupakan suatu koleksi buku dan majalah. Bisa diartikan sebagai koleksi pribadi, sedangkan untuk lingkup lebih besar yang dibiayai pemekot dan dikelola pemkot disebut perpustakaan umum kota dan dapat dimanfaatkan khalayak umum. Perpustakaan juga bisa diartikan sebagai kumpulan informasi edukasi, entertainment/hiburan, rekreasi dan religius yang notabene adalah kebutuhan manusia.
Dengan berkembangnya jaman, secara teknologi perpustakaan juga berkemang. Tidak hanya tempat menyimpan koleksi buku/majalah bentuk fisik saja, namun bisa berbentuk mikrofilm, tape audio, CD, tape video, DVD dan juga versi perangkat lunak lainnya dalam bentuk digital. Tak hanya itu juga, perpustakaan di jaman sekarang dilengkapi dengan sistem internet.
Perpustakaan modern: metode file perangkat lunak |
2. Sejarah Perpustakaan
Perpustakaan itu ternyata sudah berlangsung sejak jaman purba. Manusia purba adalah bangsa nomaden yang sedang mengalami masa menempuh "pengalaman". Dan penemuan mengatakan bahwa tulisan di dinding batu, pohon, dan penemuan pahatan lain merupakan bahasa isyarat. Ini menyatakan bahwa bukti tersebut sengaja ditinggalkan sebagai nilai histori, walaupun belum terstruktur.
- Di Indonesia sendiri mencanangkan Perpustakaan pada tahun 1950'an oleh pemerintah. Perpustakaan tersebut dinamakan Taman Perpustakaan Rakyat. Perkembangan perpustakaan ini ternyata tidak semulus yang dibayangkan, karena ada masalah politik dan sistem pemreintahan yang bergejolak saat itu. Kebangkitan perpustakaan dimulai pada tahun 1969 dengan program pembangunan lima tahun (pelita) pertama - dan bertahap. Dan saat itu kegiatan perpustakaan tercakup dalam rencana pembangunan - hingga sekarang ini.
PERPUSTAKAAN MINI
Di era tahun 1990'an marak sekali perpustakaan pribadi. Koleksi buku, majalah dan komik sering kali menjadi andalan di setiap perpustakaan pribadi. Sang pemilik menamai perpustakaannya dengan nama yang populer di jaman 90'an tersebut. Biasanya sih diambil dari tokoh komik yang sedang populer. Promosi kecil-kecilan dari mulut ke mulut menjadi salah satu metode yang efektif saat itu.
Dengan pencatatan member seadanya dengan buku kuarto tebal dan ongkos yang murah dalam meminjam per harinya Rp 100,- untuk barang lama, dan Rp 250,- untuk barang baru. Kelemahannya adalah ketika saat ada keterlambatan pengembalian buku perpustakaan karena minimnya data pribadi, paling lengkap hanya kartu pelajar. Kreativitas sang pemilik menjadi modal utama dalam mengembangkan perpustakaan mini ini.
Sisi lain manfaat perpustakaan mini ini adalah interaksi dengan sesama lebih dominan.
Sedangkan untuk sang pemilik adalah metode pencatatan arsip dan proses pengembangan perpustakaan lebih terstruktur.
Penataan Arsip dan Metode Media: harus kreatif agar tidak membosankan |
Dalam perkembangannya, Perpustakaan mini adalah tempat untuk berdiskusi. Dimana perpustakaan tidak kaku lagi dan penuh aturan, namun lebih fleksibel. Perpustakaan sebagai tempat diskusi ditujukan agar khalayak bisa mengapresiasi diri tidak hanya bentuk tulisan saja. Sebaliknya ke-fleksibel-an ini dimanfaatkan sebagai pengembangan diri di aspek lain: verbal bahasa, logis matematis, kinestetik, seni, dan lain-lain. Perkembangan ini mencakup teknologi dan informasi yang update. Sehingga pradigma pandangan awal perpustakaan yang kaku dan jauh dari menyenangkan itu bisa terbantahkan. Dengan perpustakaan mini (modern) kita dapat mengatur dan memilah bagaimana info yang berkembang dan yang dapat diimplementasikan sebagai sumber info yang kredibel. Tak lupa lintas media perlu dipertimbangkan dalam inovasi perpustakaan mini, karena keterbukaan teknologi ini dapat mengembangkan perpustakaan mini.
Kita tidak bisa menutup mata soal iptek terkini. Karena kamau menutup diri soal iptek, maka perpustakaan tidak akan berkembang. Di era digitalisasi ini peran perpustakaan menjadi lebih simpel dan murah. Tidak perlu bepergian untuk dapat membaca bacaan terkini maupun yang sudah lampau bahkan banyak bacaan gratis dalam bentuk aplikasi lunak. Tinggal mengaktivkan sistem internet, semua sudah tersedia dalam bentuk digital. Ya, memang kelemahan utamanya adalah minim bersosial. Namun tetep keren dan beken kok :)
Gadget = Perpustakaan Mini Source: http://imposedblog.files.wordpress.com/2010/09/bizarro_iphone.jpg |
refrensi: dari mana-mana :)
No comments:
Post a Comment